May 20, 2018

D-4 Ramadhan

Jika dosa masih menggelisahkanmu dan kebaikan membuatmu tersenyum lega, berbahagialah sebab iman masih menyala. Sirami dengan taqwa -Gurunda Ustadz Salim A Fillah
Di pesantren dulu, baca alqur'an menjadi kebiasaan yang mudah dijalani, tiap pagi siang sore malam bercengkrama dengan qur'an, tidak ada bosan-bosannya. Malah senang, malah tenang, malah ketagihan. Qur'an menjadi sahabat setia kemanapun kita pergi. Yang diperdengarkan, bacaan bacaan alqur'an, betah, adem, hati tenang. Ngulang-ngulang hafalan Al-Qur'an ga nyerah, sampe lancar, sampe mutqin, sampe benar-benar hafal. Bertemu teman-teman yang sama sama dekat dengan Al-Qur'an, persaudaraan karena qur'an, dipertemukan dan dipisahkan pun karena Qur'an. Adem.

Ketika keluar dari zona nyaman pesantren, di dunia perkuliahan, berkumpul dengan orang-orang heterogen, harus bisa memilih lingkungan yang mendukung, yang bisa menguatkan, yang bisa terus menambah semangat kita untuk berbuat baik. Tentang Qur'an? mau tidak mau kita harus berkorban, kita yang meluangkan waktu untuknya, kalau kita tidak meluangkan, saya jamin ga akan pernah ada waktu untuk sekedar baca qur'an, waktu kita habis hanya untuk mengurus dunia yang tiada habisnya, dunia dengan hingar bingarnya, dunia yang membuat kita terlena. Maka, luangkanlah! walau satu halaman, selembar, seperempat juz, setengah juz, syukur-syukur satu juz kita luangkan untuk baca.

Dosa dan kemaksiatan itu yang menghalangi kita untuk berbuat kebaikan, terasa berat dan merasa terbebani. Maka, ketika kita sadar akan kesalahan, sadar akan dosa yang kian menggunung, dan kita resah terhadap diri kita sendiri. Berintrospeksi dirilah, koreksi diri kita. Minta petunjuk sama Allah dan
Mari berlomba-lomba berbuat kebaikan!



*Tulisan ini jadi pengingat bagi diri ini khususnya


1 komentar:

 
Copyright © . Daffa's Journal - Posts · Comments
Daffa Najati -Mahasiswi Ilmu Komunikasi ·