May 28, 2016

Kamu

Aku, hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian. Memendam perasaan lewat puisi-puisi. Berharap esok lusa kamu akan membacanya
Kamu.

Aku hanya mencontohmu dari kejauhan, tanpa kamu tahu, bahwa kebaikanmu terus mengalir

Aku hanya dapat membaca tulisan-tulisan indahmu disana, bukan di bukumu, namun di media yang terjangkau oleh mata. Tanpa kamu sadari aku mengagumimu dalam kesunyian, dari kata-kata aku merasa tersihir dan dari kata-kata pula aku tahu gerangan apa yang sedang menimpamu.
Aku tahu segala gudang prestasi yang telah kamu renggut
Aku tahu semua target yang akan kamu buktikan
untuk sekedar tahu saja aku sudah bahagia

Aku hanya bertahan mematung ditempat, menatapmu dari kejauhan, memastikan kamu bahagia dan baik-baik saja. Tanpa kamu tahu bahwa ada seorang aku yang sedang memperhatikan. Ada seorang aku yang diam diam tajam memantaumu dari kejauhan.

Kamu.

Aku hanya mampu mencurahkan segala rasa ini padaNya, hanya mampu menyebut namamu dalam setiap untai do'aku, hanya mampu mendo'akanmu di setiap sujud panjang malamku, hanya berharap Allah mengabulkan bisikan-bisikan sederhanaku untuk kebaikanmu, untukmu agar selalu taat padaNya, untuk harapan-harapanmu dan semoga untuk kebaikan pertemuan kita kelak

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . Daffa's Journal - Posts · Comments
Daffa Najati -Mahasiswi Ilmu Komunikasi ·