September 20, 2015

Untukmu yang Malas Sekolah

- 2 komentar
TK dan Playgroup dengan masa unyu-unyu-nya
SD dengan masa polos-polosnya
SMP dengan masa peralihan-peralihannya
SMA dengan masa indah, penuh pilihan, penuh rintangan, masa persiapan menuju impian yang kan menjadi nyata
dan KULIAH untuk masa ini Insya Allah 1 th lebih gue bakal ngalami. Insyaa Allah. Doanya..

Pasti dari kalian pernah ngalami bosen, malas, suntuk yang namanya belajar dikelas, merasa terkekang dengan berbagai pelajaran yang menuntut kita buat menguasai semua.
"Sebenarnya semua pelajaran itu buat apa sih? Ngapain belajar rumus kalo gak digunain atau diamalin dihari ke depan. Ngapain belajar rumus kalo gak dikonversikan menjadi sesuatu yang bermanfaat?"
Itulah pikiran yang berkecamuk, yang sering terlintas ketika gue bosen banget sekolah. terutama SMA ini

Banyak kasus yang menjadi sebab malas sekolah, bisa jadi kita belum mampu memaknai hakikat sesungguhnya apa itu pentingnya sekolah, pentingnya menuntut ilmu, jadi kita gak tau dan gak peduli dengan kelakuan kita yang sering bolos dan nyepelein pelajaran. Bisa jadi, kita bosan dengan guru atau ustadz/ah yang cara mengajarnya tak disukai karena terlalu monoton dan hampir gak pernah ada selingan, atau mungkin bisa jadi kesalahan itu murni ada pada diri kita yang tak mampu menempatkan diri dalam keadaan, kita terkadang terlalu egois dengan nafsu hingga mungkin kesalahan-kesalahan kita dapat membawa murka bagi yang lain. Astaghfirullah..

Sekedar muqaddimah, gue ini tipe orang yang cepet bosan sama sesuatu yang gue gak minati, pengennya membawa perubahan. Mungkin termasuk pula, gue cukup cepet bosan duduk dikelas (belajar di kelas). Jujur kalo uda kayak gini, yang ada gue malah ngelakuin hal konyol semisal : tidur padahal gak ngantuk, corat-coret nulis, atau bahkan pernah gue kabur ke asrama.

Parah kan?

Itu murni kesalahan dari diri gue, kesalahan dimasa lampau, dimasa unyu polos kelas X SMA, dimasa dimana gue masih dalam proses beradaptasi dengan keadaan dan lingkungan, dimasa dimana gue gak betahnya hidup di pondok. Tapi anehnya, ketika ujian tulis. Alhamdulillah gue bisa menduduki 5 besar dari 30 siswa.

Mungkin ada juga sebab yang logis yang pernah gue lakuin ketika gue kabur ke asrama. Gue kabur dengan membawa alasan dan sebab. Waktu itu gue lagi Ujian Tahfidz dan nyeseknya pelajaran formal gak libur. Berhubung Ustadz yang saat itu gak dateng-dateng. Gue memutuskan untuk kabur balek ke Asrama dengan maksud, persiapan Ujian Tahfidz sore nya. Apalagi itu nge-pas-i juz-juz yang menurut gue super perjuangan dah. Terus gak taunya, waktu gue lagi persiapan, gue diajak masuk kelas tapi gue ogah, kata temen gue Ustadz Fisika udah dateng dan walhasil gue udah males balek ke kelas, pokoknya fokus Ujian Tahfidz :p

Setelah gue berpikir panjang, gue banyak merumuskan pembelajaran-pembelajaran yang dapat gue ambil.
Gue sadar kalo hal itu gak boleh gue terusin. Gue sadar bahwa kesalahan kelas X gak boleh gue ulang di kelas XI dan seterusnya.
Gue harus melakukan perubahan, yap perubahan menjadi lebih baik.
Perubahan yang dapat membawa perubahan bagi orang lain.

dan buat kalian yang se-tipe sama gue --cepet bosen sekolah

BERBAHAGIALAH! karena kita masih bisa memperbaikinya dari awal
BERBAHAGIALAH! karena kita masih diberi waktu untuk merubah tipe bosen kita menjadi tipe orang yang pekerja keras. Insyaa Allah

Caranya?
Banyak, Kembalilah pada diri sendiri, Berbenah, Cintailah Guru dan Ilmu.
Perbaiki niat, luruskan prasangka kita, kita menuntut ilmu semata hanya untukNya. Ilmu apapun yang kita pelajari ialah ilmuNya. Rumus-rumus itu berasal dariNya yang diajarkan melalui perantara sosok Guru yang pahalanya menjadi Amal Jariyah.
Pokoknya, niat yang baik untuk menuntut ilmu dengan sekolah ini ialah kebaikan untuk kita, kebaikan buat masa depan kita.
Terus, jika masih bosan, ingatlah para Ulama pendahulu kita yang sejarah dan kitabnya masih tergenggeam ditangan tangan para Pejuang, yang kisahnya melegenda, menapaki berjuta kilometer demi sesuap ilmu. Nah kita? Hanya berjalan jarak dekat pun sampai, tanpa harus mendatangi guru, bahkan guru yang mendatangi kita. Masihkah kita tak menghargai kerja keras guru yang telah bersusah payah memberi ilmu kepada kita?

Pikirkan pula kerja keras orang tua yang tetes demi tetes keringat yang mengalir hanya demi anak agar bisa melanjutkan jenjang pendidikannya. Masihkah kita menyepelekan mereka?

Berdoalah pada Allah, minta pertolonganNya. Minta kemudahan jalan kalau kita memang benar-benar punya tekad untuk memperbaiki. Minta difokuskan. Minta senantiasa di mudahkan dalam segala urusannya. Minta pula Ridho Orang Tua -keduanya- karena, yakinlah doa merka akan senantiasa diijabah oleh Allah :)

Duduklah diantara orang-orang yang memiliki jiwa semangat menuntut ilmu, duduklah bersama orang-orang sholeh. Gue pun gitu, gue dikit-dikit udah ngebuktiin, Sekarang, gue ada perubahan, gue duduk deket orang-orang yang semangat belajarnya tinggi. Gue duduk di bangku depan, Persis depan guru -,- (bahaya kalo ngantuk ---___---)
dan hasilnya, gue banyak belajar dari kesalahan kesalahan gue di  masa dulu. Gue memperbaikinya. Alhamdulillah

Terakhir,
masa remaja kayak gini, adalah masa masa berprestasi, masa paling indah, paling seru, penuh cerita, penuh tantangan, penuh cinta :p
yang mana disitu akan hadir berbagai pilihan-pilihan. Bagaimana kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mempersiapkan masa kedepannya.
Sibukkanlah hidup kita dengan sesuatu yang berkualitas.
Jangan sampai kita menyesal dengan waktu yang telah terbuang sia-sia. Hargailah detik demi detik yang ada.


Untukmu yang malas sekolah
Buang rasa malasmu,
Renggut waktu luangmu,
Jadikan ia berkualitas,
Berbenahlah, Berubahlah,
Harapan itu masih ada!


*Tulisan ini sebagai bahan Muhasabah diri
terlebih untuk penulis sendiri
Karanganyar, 20 September 2015
00:06 am
Penuh Khilaf,
Daffa Firdaus Najati
[Continue reading...]
 
Copyright © . Daffa's Journal - Posts · Comments
Daffa Najati -Mahasiswi Ilmu Komunikasi ·